Kenapa perlu belajar bergaul dengan siapapun?
Jawaban paling singkat untuk artikel ini adalah
Kita tidak akan pernah tahu siapa akan menjadi seperti apa di masa depan.
Bisa saja orang yang anda benci, bisa menjadi pasangan hidup anda. Bisa saja orang yang paling anda cinta, bisa menjadi orang yang paling menyakiti dirimu. Bisa saja orang yang tidak begitu anda kenal, malah menjadi sahabat terbaikmu di kala susah maupun senang.
Cukup rendah hati untuk bergaul dengan siapapun. Tidak dilihat dari ras, suku maupun agama. Tidak dilihat dari perawan atau tidak perawannya orang tersebut. Tidak dilihat dari cacat pada dirinya.
Anda perlu belajar bergaul dengan siapapun untuk menolongmu di masa depan.
(Catatan: saya tidak memiliki latar belakang lulusan psikologi, tetapi saya menulis ini hanya analisis dan pengalaman pribadiku)
Ceritaku
Aku punya cerita nyata yang ku alami sendiri.
Aku bertemu dengan teman yang dia sangat baik terhadapku. Tapi ternyata selama aku mengenalnya, hubunganku dengan pasanganku semakin terpuruk. Sampai akhirnya hubunganku dengan orang itu merenggang. Dulu yang aku anggap dia adalah orang baik, tapi sekarang aku menganggap dia sebagai orang yang manipulatif. Tentu aku masih berteman dengannya, namun hanya membatasi intensitas pergaulan. Mengingat dirinya yang pernah beberapa kali membantuku juga.
Di ceritaku yang lain. Aku bertemu dengan orang yang sudah tua. Usia bapak itu adalah 60 an tahun. Dia sudah memiliki segudang pengalaman. Awal bertemu dengan bapak itu saat aku sedang menunggu makananku selesai dibuat. Aku berbincang santai dengan bapak itu. Dia menceritakan dirinya yang pernah menjadi kacung belanda, menjadi supir taxi dan berbagai macam pekerjaan yang pernah ia lalui. Selain itu juga ia mengajarkan aku beberapa hal yang sebaiknya dilakukan jika menjadi seorang pemimpin dalam perusahaan. Segudang pengalaman itu membuatku berpikir, kita bisa berteman dengan siapa saja tanpa perlu melihat usianya. Aku nyambung berbicara dengan bapak itu. Saya bisa mendapatkan ilmu sekaligus menceritakan perspektifku.
Ada 1 cerita lagi. Dia adalah anak kecil. Sewaktu aku mengajar murid-murid, aku sebagai guru bertugas hanya mengajar saja. Namun seiring berjalannya waktu, aku sudah menganggap mereka sebagai adik-adikku sendiri. Mereka mempunyai masalah hidup mereka, beban, dan kecemasannya. Aku tidak bisa meremehkan beban mereka karena itu yang perlu mereka lalui dan mereka butuh dukungan dari orang lain untuk kuat melaluinya. Murid-muridku mengajarkanku bahwa, mau di usia berapapun, setiap orang punya bebannya sendiri. Mungkin terdengar sepele bagi kita yang dewasa tapi tidak bagi mereka yang baru saja menghadapi masalah tersebut.
Sepanjang hidup aku yang sudah 21 tahun ini, aku sudah merasa banyak sekali manfaat yang aku dapatkan jika bebas bergaul dengan siapapun. Kita bisa belajar memilah mana kesalahan yang tidak boleh dilakukan, apa yang harus kita kenali karakternya, apa pengalaman hidup mereka, dan juga yang terpenting, teman bisa membantu kita menuju perjalanan karir yang diinginkan.
Jadi, bertemanlah dengan siapapun. Dia akan mengajari kita sesuatu. Namun jika dia membawa pengaruh yang kurang baik untuk dirimu, jaga jarak lah dengannya.
Goodluck!